BUKU YASSIN | JAKARTA
Surah Yassin di dalam Mushaf Al Qur'an menempati surah urutan ke 36, nama itu diambil dari ayat permulaan surat itu. Ya adalah huruf untuk memanggil (nidaa) artinya wahai dan sin adalah singkatan dari kata
insan artinya manusia, maksudnya adalah manusia sempurna.
Manusia sempurna yang dituju oleh huruf muqaththa’ah ini adalah Sayyidina Nabi Muhammad saw.
Karena beliaulah seorang nabi yang telah menerirma wahyu Al-Qur’an, kitab suci Allah
yang sempurna, sehingga seluruh kehidupan beliau berada di atas jalan yang lurus benar
(QS.36: 5)
Dan kedudukan beliau berada di atas semua nabi dan rasul Allah swt., sampai-sampai nama
beliau saw. diletakkan berdampingan dengan nama Allah swt yang senantiasa diucapkan oleh
setiap orang yang memasuki Agama Islam dalam kalimah syahadat.
Berkat keteladanan beliau saw. (QS.33:22) dalam mengikuti hidayah Al-Qur’an,
bangsa Arab yang jahil, buta huruf dan sesat, dalam setiap aspek kehidupan berubah menjadi
bangsa yang pandai, berakhlak mulia, dan terpimpin dalam mencurahkan hidupnya untuk berbakti
kepada Allah swt. dan kemanusiaan dalam tempo kurang dari 23 tahun.
Bahkan mereka mendapat pujian Allah swt. sebagai umat terbaik (QS.3:3) dan paling unggul
diantara umat yang ada di dunia saat ini.
Surah ini juga memberikan kabar suka tentang datangnya pengikut setia Sayyidina
Nabi Muhammad saw di zaman akhir Umat Islam (Qs.36:21) di saat mereka meninggalkan
petunjuk Al-Qur’an dan mereka hidup dalam kegelapan ruhani yang mendorong mereka
mengikuti kemauan hawa nafsunya dan mengikuti kemauan orang-orang yang mereka anggap sebagai ulama.
Pengikut setia beliau saw. di zaman akhir itu dalam beberapa hadits beliau beri gelar lmam Mahdi. Berkat kepemimpinannya secara berangsur-angsur Umat Islam akan memperoleh pencerahan Al-Qur’an kembali sehingga pada suatu saat mereka akan menjadi sarana Al-Qur’an dan Islam untuk menerangi penjuru jagad raya yang dirundung kegelapan dan kemenangan Islam atas semua agama secara sempurna akan terwujud (QS. 61:10).
Oleh karena itu surah ini dalam hadits disebut Jantung Al-Qur’an, sebab dengan surah ini Al-Qur’an menjadi hidup dengan memancarkan cahaya ruhani yang terang benderang untuk membimbing umat manusia berjalan di jalan yang benar. Agar mereka mati dalam keadaan berserah diri kepada kehendak Tuhannya (QS.2:133; 3:103) dan kembali kepada-Nya dengan tenang dan senang (QS.89:28-29).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar